Info
PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR SISWA
JOANDY
LEONATA PRATAMA MERAIH
PRESTASI BELAJAR SEBAGAI WINNER PADA IOAA 2015 |
Berikut ini uraian tentang
Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar siswa yang
dikutip dari http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/prestasi-belajar-siswa-pengertian-dan.html
Prestasi adalah hasil yang
telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan
bahwa Prestasi Belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu
maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).
Menurut
Wikipedia Prestasi berasal
dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang
telah dikerjakan. Dari pengertian Prestasi
tersebut, maka pengertian Prestasi
diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan
mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual,
serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter
orang yang berPrestasi adalah
mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang
menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakter-karakter
tersebut menunjukan bahwa untuk meraih Prestasi
tertentu,
Prestasi merupakan kecakapan
atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.
Berdasarkan pendapat tersebut, Prestasi
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran.
NIXON WIDJAJA MERAIH
PRESTASI BELAJAR
YANG TINGGI DALAM IMSO 2014
|
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah aktifitas mental atau (Psikhis) yang terjadi karena adanya interaksi
aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan
yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor dan
afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau
penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Untuk
memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan mengemukakan
beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang
definisi tentang belajar. Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004),
belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.
Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem
yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga
menghasilkan perubahan perilaku.
Cronbach,
Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :
1) Cronbach memberikan definisi :“Learning
is shown by a change in behavior as a result of experience”.“Belajar
adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
2) Harold Spears memberikan batasan:“Learning
is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to
listen, to follow direction”.Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi,
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
3) Geoch, mengatakan : “Learning is a
change in performance as a result of practice”. Belajar adalah perubahan dalam
penampilan sebagai hasil praktek.
Sedangkan
menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah
proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies,
skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan
sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai
dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang
hayat.
PELAJAR INDONESIA MERAIH PRESTASI BELAJAR TINGGI DENGAN MEMPEROLEH EMAS DI AJANG INTERNATIONAL BIOLOGY OLYMPIAD 2014 |
Belajar,
merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan
berlansung seumur hidup (long live educational). Belajar merupakan usaha yang
dilakukan seseorang melalu interaksi dengan lingkungannya untuk merubah
perilakunya. Dengan demikian hasil dari kegiatan belajar adalah berupa
perubahan perilaku yang relative permanen pada diri orang yang belajar,
perubahan tersebut diharapkan adalah perubahan perilaku positif.
Belajar
dapat didifensikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau
berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan bahwa
karaktarestikkaraktarestik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat
dijelaskan dengan dasar kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan, atau
perubahan sementara dari organisme. (Learning is theprocess by which an
activity that the characteristics of the change in activity cannot be explained
on the basis of native response tendencies, maturation, and temporary states of
the organism) (Hilgard & Bower, 1996:2, dalam Jogiyanto, 2006:12).
Dari
beberapa pengertian/definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu
mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai
kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang
dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar
yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara
individu dan lingkungan.
Menurut
Udin S. Winataputra (1995:2) dikemukakan
bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang
relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Selaras
dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk
bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang.
Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan
kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum
mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami
kegagalan di dalam proses belajar.
Pengertian
Prestasi Belajar
Untuk
mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang
dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan kemajuan yang
dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah
ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar
mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar
siswa menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi
Pengajaran 1989:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa,
yakni Prestasi Belajar siswa di
sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka.
Prestasi Belajar banyak diartikan
sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan
tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi Belajar pada umumnya
dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu
kriteria (Prakosa, 1991).
Prestasi Belajar kemampuan seorang
dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi
Belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan
psikomotor. Prestasi Belajar
adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan
baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi Belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh
siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi Belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan
anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami
dan diterapkan.
Winkel
(1996:226) mengemukakan bahwa Prestasi
Belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
Maka Prestasi Belajar merupakan
hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa Prestasi Belajar adalah usaha maksimal
yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi Belajar di bidang pendidikan
adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi Prestasi Belajar adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak pada periode tertentu. Prestasi
Belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
Prestasi Belajar dapat diukur melalui
tes yang sering dikenal dengan tes Prestasi
Belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes Prestasi Belajar bila dilihat dari
tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada
hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Tes Prestasi Belajar
berupa tes yang disusun secara terrencana untuk mengungkap
performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah
diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes Prestasi Belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes
sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.Pengertian Prestasi Belajar adalah sesuatu yang
dapat dicapai atau tidak dapat dicapai. Untuk mencapai suatu Prestasi Belajar siswa harus mengalami
proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa akan
mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
Prestasi Belajar adalah hasil yang
dicapai seseorang dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang
diberikan oleh guru ( Asmara. 2009 : 11).
TIM OLIMPIADE BIOLOGI
INDONESIA MERAIH PRESTASI BELAJAR TINGGI DENGAN MEMPEROLEH EMAS DAN PERAK PADA
AJANG INTERNATIONAL BIOLOGY OLYMPIAD (IBO) 2013
|
Menurut
Hetika ( 2008: 23 ), Prestasi Belajar
adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan
pengetahuan.
Harjati
( 2008: 43 ), menyatakan bahwa Prestasi
merupakan hasil usaha yang dilakukan dam menghasilkan perubahan yang dinyatakan
dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja
dalam waktu tertentu.
Belajar
yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan Prestasi Belajar yang baik perlu
diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi
atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan,
kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri
pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasaran
belajar yang memadai.
Pengetahuan
, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh akan membentuk kepribadian siswa,
memperluas kepribadian siswa, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan
kemampuan siswa. Bertolak dari hal tersebut maka siswa yang aktif melaksanakan
kegiatan dalampembelajaran akan memperoleh banyak pengalaman. Dengan demikian
siswa yang aktif dalam pembelajaran akan banyak pengalaman dan Prestasi Belajarnya meningkat.
Sebaliknya siswa yang tidak aktif akan minim/sedikit pengalaman sehingga dapat
dikatakan Prestasi Belajarnya tidak
meningkat atau tidak berhasil.
Pengertian
tentang Prestasi Belajar. Prestasi Belajar diartikan sebagai
tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi
yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984 : 4), mengemukakan bahwa
: Prestasi Belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak didik dalam periode tertentu.
Menurut
Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi
Belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”.
Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan
dengan pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan “Prestasi Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan
siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi Belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983
: 51), menyatakan “Untuk mengukur Prestasi
Belajar menggunakan tes Prestasi
yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil
belajar atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai
merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan
atau Prestasi Belajar siswa selama
masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui Prestasi Belajar siswa. Siswa yang
nilai rapornya baik dikatakan Prestasinya
tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan Prestasi Belajarnya rendah.
Dari
beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan
dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi Belajar merupakan ukuran
keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu
ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu
ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut
Dimyati Mahmud (1989 : 84-87), mengatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi
Prestasi Belajar siswa mencakup :
“faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut :
Faktor
Internal
Faktor
internal atau Faktor yang berasal dari siswa adalah faktor yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement)
yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berPrestasi. Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata
pelajaran yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan pengingatan bahan, kemampuan
menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan
menggeneralisasi. Faktor internal lain adalah :a. fisiologi yang berupa
kondisi fisik dan kondisi pancaindra, b. Psikologi yang berupa bakat,
minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.
Faktor
Eksternal
Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa
sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah
maupun lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang
diterjemahkan oleh Soenoro (1982 : 30), mengatakan bahwa “Faktor yang
mempengaruhi Prestasi Belajar adalah
faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang berasal dari si
pengajar”. Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si
pelajar (siswa) yang meliputi : a. lingkungan alam dan lingkungan social; b.
instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas
serta administrasi.
Faktor
dari dalam
Termasuk
faktor eksternal meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si pelajar,
kemampuan menggerakkan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan,
kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan mengarahkan
perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan memberikan
tanggapan terhadap reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor yang
mempengaruhi Prestasi Belajar siswa
dapat diberikan kesimpulan bahwa Prestasi
siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar
dan faktor yang berasal dari si pengajar (guru).
Dari
beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Prestasi belaajr siswa secara umum
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang
sedang melakukan proses kegiatan belajar.
Sejalan
dengan di atas Slameto (2003: 54-72) juga mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar banyak jenisnya,
tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern
terdiri dari: 1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan);2) Faktor kelelahan
b. Faktor eksternal,
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: 1) Faktor
keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan). 2) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah 3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Sedangkan
Muhibbin Syah (2006: 144) mengungkapkan bahwa bahwa Prestasi Belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor
yakni:
a. Faktor internal
yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern
terdiri dari: 1) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh; 2) Faktor
psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan; dan 3) Faktor kelelahan.
b. Faktor eksternal,
yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:1) Faktor keluarga
yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;
2) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah; 3) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
c. faktor
pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
No comments
Post a Comment