Info
MATERI SOAL UKG 2021 DISESUAIKAN DENGAN MATERI YANG DIAJARKAN DI SATUAN PENDIDIKAN MASING-MASING GURU
Dalam
Siaran Pers website kemendikbud dinyatakan
bahwa soal UKG 2021 akan mengutamakan kompetensi guru untuk diuji. Maksudnya, materi soal UKG dibuat berdasarkan bidang
tugas masing-masing guru, sehingga akan berbeda dengan materi soal UKG
sebelumnya yang menekankan kompetensi guru sebagai seorang sarjana.
“Sebelumnya,
yang kita uji dasar kompetensi dari seorang sarjana, sekarang sesuai dengan
bidang tugas masing-masing, misalkan guru matematika SMP maka yang diujikan
adalah materi untuk Matematika SMP,” ujar Santi.
Jenis
mata pelajaran (mapel) yang diujikan adalah sebanyak 200 paket soal UKG dengan 200
mapel. Pada saat ujian, masing-masing guru akan diberikan satu mapel dengan
waktu ujian selama dua jam atau 120 menit dengan jumlah soal sebanyak 60-100
soal. Guru pun dapat mempersiapkan diri menjelang ujian dengan mempelajari
kisi-kisi UKG. Kisi-kisi UKG 2018 sudah diunggah sesuai mata pelajaran yang akan
diujikan pada situs gtk.kemdikbud.go.id, atau sergur.kemdiknas.go.id. (DownloadKisi-Kisi UKG 2018 KLIK DiSINI)
Inilah
selengkapnya Siaran Pers kemendikbud: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyiasati disparitas kompetensi
guru di pusat dan daerah dengan menggunakan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG)
2018. Hal ini dikemukakan Santi Ambarukmi, Kepala Sub Direktorat Perencanaan
Kebutuhan Guru, Penguatan Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Ditjen GTK Kemendikbud), secara tersirat saat mensosialisasikan UKG 2018
Kasubdit
Santi mengungkapkan tujuan dari penyelenggaraan UKG 2018 adalah untuk memetakan
kompetensi guru, setelah itu akan ada pelatihan yang akan diberikan.
“Yang diketahui, kita lihat adanya perbedaan kompetensi guru di daerah.
Jika kita buat mapping (kompetensi), ada materi pelatihan, bisa tahu guru lemah
dimana. Misalkan, Santi, mencontohkan, ada guru Kimia mengikuti UKG untuk
dilihat kemampuan profesionalnya bagaimana, kemudian (hasil UKG) dijadikan
modal untuk mapping soal pelatihan. “Nanti kita lihat disparitas kompetensi
(guru) antara pulau Jawa dengan provinsi, pedesaan,” ujar Santi.
UKG
merupakan ujian terhadap penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik di
dalam ranah kognitif, sebagai dasar penetapan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, dan bagian dari penilaian kinerja guru.
Alur Pendataan Peserta UKG
Sumber
pendataan peserta UKG 2018 adalah gabungan data guru yang dihimpun dari Data
Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Bagimu Negeri. Kasubdit Santi mengungkapkan ada
sebanyak 3.015.315 total guru di seluruh Indonesia, yang berasal dari jenjang
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan akan mengikuti UKG. Jumlah ini
mengerucut menjadi 2.949.122 orang yang terdaftar untuk mengikuti UKG. “UKG ini
akan diikuti oleh guru di luar Pendidikan Agama, yang berada di bawah
pengelolaan Kementerian Agama. Sehingga, data rekap calon peserta UKG dari
gabungan Dapodik dan Padamu Negeri menjadi 2.949.122 orang,” ujar Santi. Namun,
Santi menjanjikan jumlah ini akan bertambah, karena semua guru wajib untuk
mengikuti UKG 2015.
Kemudian,
data tersebut akan diberikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia untuk diverifikasi kelengkapannya. “Disinilah, saat pendaftaran, guru
menempuh dengan cara memverifikasi data yang sudah ada di dinas pendidikan
Kabupaten/Kota masing,” ujar Santi. Sehingga, guru tidak perlu mendaftar, cukup
verifikasi data, terutama untuk mata pelajaran diajar, dan tempat bertugas,
karena kedua hal ini berkaitan dengan penentuan tempat uji kompetensi guru
(TUK).
Ongko,
penelepon dari Madiun, menanyakan mengenai kejelasan status guru yang memilik
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), tapi tidak masuk ke dalam
daftar verifikasi. “Saudara saya memiliki NUPTK, tapi dia tidak terdaftar di
dinas pendidikan, itu bagaimana supaya dapat ikut UKG,” ujar Ongko. Pada kasus
ini, Santi menganjurkan untuk calon peserta dapat mendaftarkan diri ke operator
yang berada di masing-masing dinas pendidikan Kabupaten/Kota. Selanjutnya,
operator tersebut akan mendaftarkan calon peserta kepada Kemendikbud.
“Operator
itu berada di masing-masing dinas pendidikan, kemungkinan guru tidak terdaftar
walau memiliki NUPTK adalah (mungkin) karena data Dapodik tidak diperbaharui,”
ujar Santi. Kemudian, Santi melanjutkan, kalau pun guru tetap tidak terdaftar
untuk tahun ini, maka guru tersebut dapat mencoba di tahun depan. “Rencananya,
kami akan mengadakan UKG tiap tahun,” jelasnya.
Naskah
soal UKG 2015
Pada
sisi materi soal, Santi mengungkapkan UKG 2018 akan mengutamakan kompetensi
guru untuk diuji. Maksudnya, materi soal
UKG dibuat berdasarkan bidang tugas masing-masing guru, sehingga akan
berbeda dengan materi soal UKG sebelumnya yang menekankan kompetensi guru
sebagai seorang sarjana.
“Sebelumnya,
yang kita uji dasar kompetensi dari seorang sarjana, sekarang sesuai dengan
bidang tugas masing-masing, misalkan guru matematika SMP maka yang diujikan
adalah materi untuk Matematika SMP,” ujar Santi.
Jenis
mata pelajaran (mapel) yang diujikan adalah sebanyak 200 paket soal dengan 200
mapel. Pada saat ujian, masing-masing guru akan diberikan satu mapel dengan
waktu ujian selama dua jam atau 120 menit dengan jumlah soal sebanyak 60-100
soal. Guru pun dapat mempersiapkan diri menjelang ujian dengan mempelajari
kisi-kisi UKG. Kisi-kisi UKG sudah diunggah sesuai mata pelajaran yang akan
diujikan pada situs gtk.kemdikbud.go.id, atau sergur.kemdiknas.go.id.
UKG
sistem online
Pelaksanaan
UKG akan berlangsung dengan dua sistem yaitu manual (offline), dan media
jaringan (online). Sistem manual dilaksanakan di daerah yang tidak terjangkau
jaringan internet, tidak memiliki ruangan yang berisi laboratorium komputer,
dan tidak terhubung di dalam jaringan internet. Sedangkan, sistem online (media
jaringan) akan dilaksanakan di daerah yang terjangkau jaringan internet,
memiliki ruangan yang berisi perangkat laboratorium komputer, dan tergabung di
dalam jaringan internet.
Pada
sistem online, Kasubdit Santi mengungkapkan minimal sebanyak 20 guru untuk
ditempatkan di dalam ruang TUK. Santi menggarisbawahi UKG online akan dibuat
dengan banyak versi, yaitu sesuai dengan jumlah peserta ujian. “Walaupun ada 11
guru sama mata pelajaran yang diuji, tapi soalnya berbeda,” ujarnya. Hasil UKG
dapat langsung dilihat. Disinilah adanya transparansi dalam penyelenggaraan UKG
online. “Kalau salah 30 dari 100 akan terlihat nilainya 70,” ujar Santi. Nilai
itu akan menjadi pride untuk mengukur dirinya sendiri bagi guru. Kalau di pusat,
(nilai) itu ingin melihat pembinaan seperti apa yang perlu diberikan nantinya.
Naskah soal akan berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan.
Persiapan
UKG online
Penyelenggaraan
UKG pertama kali dilakukan secara offline dengan peserta sebanyak 300 ribuan guru.
Pada UKG tahun kedua berlangsung secara online. Ini pun diberlakukan bagi
daerah yang sudah siap dengan ujian online. Baru tahun ini pelaksanaan UKG
secara online dan offline bagi seluruh guru di Indonesia. Tahun ini, sebanyak
36 kabupaten kota dari 500-an kabupaten kota yang mengikuti UKG sistem online.
Penyelenggaraan
UKG sistem online menggunakan jaringan lokal yang digunakan oleh masing-masing
TUK. “Kita tidak libatkan satu provider, tapi kita pakai jaringan yang ada di
situ,” ujarnya. Sehingga, saat listrik mati maka guru tidak akan mengulangi
dari awal UKG tersebut, karena datanya sudah tersimpan, tinggal melanjutkan.
Uji
coba UKG sistem online pun turut dilakukan yaitu dengan menyediakan sarana
belajar UKG online. “Uji coba ini berlangsung mulai hari ini sampai tiga hari
ke depan, atau mau coba aplikasi ujian bisa juga minggu depan, sebelum ujian
juga ada sesi latihan juga, ada pertanyaan untuk langsung ujian atau latihan
soal,” ujar Santi.
No comments
Post a Comment