PAI
Wawasan-Islam
Hal Yang Menyempurnakan Puasa Ramadhan
"Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ketahuilah,
semoga Allah merahmatimu, bahwasanya puasa tidak sempurna kecuali dengan
merealisasikan enam perkara :
1. Menundukkan pandangan serta menahannya dari
pandangan-pandangan liar yang tercela dan dibenci.
2. Menjaga lisan dari berbicara tak karuan, menggunjing,
mengadu domba dan dusta.
3. Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang
haram atau yang tercela.
4. Menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa.
5. Hendaknya tidak memperbanyak makan.
6. Setelah berbuka, hendaknya hatinya antara takut dan
harap. Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima, sehingga ia termasuk
orang-orang yang dekat kepada Allah, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk
orang-orang yang dimurkai. Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap
selesai melakukan ibadah. (Lihat Mau'idzatul Mukminiin min Ihyaa'i Uluumid
Diin, hlm. 59-60.)
Adapun
hal-hal yang dianjur untuk menyempurnakan puasa Ramadhan, anatara lain
·
Melakukan
shalat tarawih dan tahajiud di dalamnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi
ruasallam bersabda : "Barang siapa melakukan shalat malam di bulan
Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang
telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih)
·
Melakukan
shalat dan ibadah lain di malam Lailatul Qadar. Yaitu pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'anul Karim. Dan pada malam itu pula dijelaskan segala urusan
yang penuh hikmah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa melakukan shalat di malam Lailatul Qadar kavena iman dan
mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu. (Hadits
Muttafaq 'Alaih)
·
Memberi
ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang yang berpuasa. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang di dalamnya
(bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi
sebab) ampunan dari dosa~osanya, dan pembebasan dirinya dari api Neraka. "
(HR. Ibnu Khuzaimah (dan ia menshahihkan hadits ini), Al-Baihaqi dan lainnya).
·
Beristighfar
: Meminta ampunan serta berdo'a ketika dalam keadaan puasa, berbuka dan ketika
makan sahur. Do'a orang puasa adalah mustajab (dikabulkan), baik ketika dalam
keadaan puasa ataupun ketika berbuka Allah memerintahkan agar kita berdo'a dan
Dia menjamin mengabulkannya.
Allah berfirman : "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya untukmu." (Ghaafar: 60), Dan dalam sebuah hadits disebutkan : "Ada tiga macam orang yang tidak ditolak do'anya. Di antaranya disebutkan,"orang yang berpuasa hingga ia berbuka" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka masing-masing, dan At-Tirmidzi mengatakannya hadits shahih hasan.) Karena itu, hendaknya setiap muslim memperbanyak, dzikir, do'a dan istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan, ketika sedang berpuasa, berbuka dan ketika sahur, di saat turunnya Tuhan di akhir malam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Tuhan kami Yang Mahasuci dan Maha tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (yaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman "Barangsiapa berdo'a kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku, niscaya Aku memberinya dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya." (HR.Muslim).
Allah berfirman : "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya untukmu." (Ghaafar: 60), Dan dalam sebuah hadits disebutkan : "Ada tiga macam orang yang tidak ditolak do'anya. Di antaranya disebutkan,"orang yang berpuasa hingga ia berbuka" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka masing-masing, dan At-Tirmidzi mengatakannya hadits shahih hasan.) Karena itu, hendaknya setiap muslim memperbanyak, dzikir, do'a dan istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan, ketika sedang berpuasa, berbuka dan ketika sahur, di saat turunnya Tuhan di akhir malam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Tuhan kami Yang Mahasuci dan Maha tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (yaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman "Barangsiapa berdo'a kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku, niscaya Aku memberinya dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya." (HR.Muslim).
·
Makan
sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Makan sahurlah kalian,
sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." HR. Al-Bukhari dan
Muslim) "Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan
makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang" (HR. Ibnu
Khuzaimah dalam Shahihnya) Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan
waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati,
untuk itu hendaknya Anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit
sebelum terbit fajar, agar Anda tidak ragu-ragu.
·
Segeralah
berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda : "Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama
mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur ." (HR. Al
Bukhari, I\luslim dan At-Tirmidzi)
·
Usahakan
mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam
keadaan suci.
·
Manfaatkan
bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan didalamnya,
yakni membaca Al-Qur'anul Karim. Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam pada setiap
malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
membacakan Al-Qur'an baginya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas
radhiallahu 'anhu). Dan pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada
teladan yang baik bagi kita.
·
Jagalah
lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta
perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa
tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh
terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al-Bukhari)
·
Hendaknya
puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi
hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya,
mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji
dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia dengan
perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa adalah perisai, bila suatu
hari seseorang dari karna berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan
berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia
berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa" (HR. Al-Bukhari, Muslim
dan para penulis kitab Sunan) Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan
tidak melayani orang yang mengumpatnya Di samping, juga mengingatkan agar ia
menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
·
Hendaknya
Anda selesai dari puasa dengan membawa taqwa kepada Allah, takut dan bersyukur
pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya.
·
Hasil
yang baik itu hendaknya mengiringi Anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama
dari puasa adalah taqwa, sebab Allah berfirman : "Agar kamu bertaqwa.
"(Al-Baqarah: 183)
·
Jagalah
dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu
agar tujuanpuasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin
Abdillah radhiallclhu 'anhu berkata : "Jika kamu berpuasa, hendaknya
berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan
dosaiiosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa
bersikap tenang pada hari kama beupuasq jangan pula kamujadikan hari berbukamu
sama dengan hari kamu berpuasa."
·
Hendaknya
makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain
bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya
engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
·
Perbanyaklah
bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih
banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan
Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling
dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
Ya
Allah, jadikanlah kami dan segenap umat Islam termasuk orang yang puasa pada
bulan ini, yang pahalanya sempurna, yang mendapatkan Lailatul Qadar, dan
beruntung menerima hadiah dari Tuhan, wahai Dzat Yang Hidup Kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya), wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan
Kemuliaan. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi
Muhammad, keluarga dan segenap sahabatnya
Sumber:
kitab Tuntunan Ibadah Di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Muhammad Ibn Jaarullah Al
Jaarullah
No comments
Post a Comment