Info
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)
Direct Instruction diartikan dengan Instruksi
Langsung atau Pembelajaran Langsung dikenal juga dengan active
learning atau ada juga
yang menamakan whole-class teaching.
Hal ini mengacu pada
gaya mengajar guru
yang mengusung isi
pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada
mereka.
Karena model
ini masih merupakan
rentetan dari model
pembelajaran behavioral,
maka sasaran yang
dilakukan oleh guru
adalah pencapaian tingkah laku
yang lebih positif
dan lebih baik
dari sebelumnya, kepada seluruh peserta
didik Dalam model Direct Instruction atau Instruksi Langsung atau Pembelajaran Langsung ini, guru
menjelaskan mengenai suatu konsep
baru kepada peserta
didik. Pembelajarannya ditekankan pada aspek modelling, reinforcement (penguatan),
feedback (respon balik), successive approximation (perkiraan suksesif), yang pada
akhirnya tercipta tingkah laku peserta didik yang lebih positif.
Oleh karena
karakternya yang seperti
itu, tidak semua
materi dapat menggunakan model
ini, model Direct Instruction atau Instruksi Langsung atau Pembelajaran Langsung
hanya dapat diterapkan
pada materi-materi yang
membutuhkan latihan, meskipun
demikian model ini mempunyai track record empiris yang cukup
solid.
Untuk pembelajaran
PAI dan Budi
Pekerti misalnya, guru
dapat melaksanakan model ini
pada materi memahami
surah dalam al-Qur’an dan materi praktik bersuci atau
salat.
1. Prinsip
Prinsip-prinsip rancangan
dalam model Direct Instruction atau Instruksi Langsung atau Pembelajaran Langsung ini adalah :
a. Konseptualisasi performa
pembelajaran ke dalam
tujuan-tujuan dan tugas-tugas;
b. Menguraikan tugas-tugas
tersebut ke dalam
komponen-komponen yang lebih kecil;
c.
Mengembangkan aktivitas-aktivitas latihan;
d.
Memastikan adanya penguasaan;
e. Menyusun
seluruh situasi pembelajaran
ke dalam rangkaian-rangkaian yang
memastikan adanya transfer
antara satu komponen dengan komponen yang lain;
f. Terpenuhinya prasyarat
pembelajaran sebelum menapaki pembelajaran berikutnya.
2. Keunggulan
Keunggulan dari model direct
instruction ini adalah :
a.
Fokus terhadap pencapaian akademik
peserta didik;
b.
Arahan dan kontrol guru sangat dominan
c. Harapan
yang tinggi untuk peserta didik;
d. Sistem manajemen waktu sangat ketat sehingga dalam jangka waktu tertentu pencapaian
kemampuan akademik peserta
didik dapat terpenuhi.
Dari keunggulan-keunggulan
yang dipaparkan di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa model ini
dirancang sedemikian rupa untuk membuat sebuah
lingkungan pembelajaran yang
berorientasi pada pencapaian prestasi akademik
dan mengharuskan peserta
didik untuk terlibat
aktif dalam proses pembelajaran
dan pada saat
melaksanakan tugas-tugasnya.
Dalam bagian
sebelumnya, telah dipaparkan,
bahwa model Direct Instruction
ini adalah model
pembelajaran yang terdiri
dari; penjelasan guru mengenai
konsep baru, menguji
pemahaman peserta didik
di bawah bimbingan guru, dan mendorong mereka untuk terus melaksanakan Praktik.
Adapun pelaksanaan
dari model ini terbagai menjadi tiga tahap yaitu :
a. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan model
ini, guru membuat ‘kontrak belajar’ yang berisi :
1) Menentukan materi pelajaran;
2) Melakukan
peninjauan terhadap materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi yang akan datang (appersepsi);
3) Menentukan tujuan pelajaran
4) Menentukan prosedur pengajaran diantaranya
adalah:
·
arahan
yang jelas dan
eksplisit tentang tugas
yang harus dilakukan;
·
penjelasan
tentang aktivitas yang
harus dilakukan dan dijalani selama proses pembelajaran;
·
Membuat rekapitulasi hasil pelajaran (daftar
nilai).
b. Tahap Pelaksanaan
1) Presentasi yang dilakukan oleh guru adalah
sebagai berikut :
·
Menyajikan materi dengan singkat, padat dan
memikat;
·
Menyediakan beragam contoh tentang
keterampilan baru;
·
Memberi gambaran mengenai tugas pembelajaran;
·
Menghindari digresi, tetap dan konsisten
dalam satu topik;
·
Menjelaskan poin yang sulit.
2) Praktik yang terstruktur
·
Guru menuntun peserta didik dengan cara
memberi contoh
·
Peserta didik merespons;
·
Guru
memberikan koreksi terhadap
kesalahan dan memperkuat paraktek
yang benar.
3) Praktik di bawah bimbingan guru
·
Peserta
didik melakukan Praktik
lagi di bawah
bimbingan guru
·
Guru
menyuruh peserta didik
melakukan Praktik secara bergiliran.
4) Diskusi
Guru menguji
pemahaman peserta didik
tentang skill yang
baru diajarkan dengan cara
menanyakan pertanyaan yang
efektif kepada mereka, dengan cara:
·
Mengajukan
pertanyaan yang konvergen
yaitu pertanyaan yang mengarah
pada satu jawaban;
·
Memastikan
bahwa seluruh peserta
didik memiliki kesempatan untuk
merespons;
·
Mengajukan pertanyaan pada mereka selama
beberapa waktu;
·
Menghindari
pertanyaan yang tidak
berhubungan dengan akademik.
Guru
memberi respons balik. Dalam memberikan
respons balik, hendaknya seorang guru
menjadi guru yang
efektif dengan kriteria:
·
Apabila jawaban peserta didik salah, guru
tidak menghakimi;
·
Tanggap terhadap peserta didik;
·
Guru
menjelaskan dengan objektif
apabila peserta didik mempunyai nilai baik.
c. Tahap Akhir
Tahap akhir
dari rangkaian model
Direct Instruction ini
adalah dengan melaksanakan praktik
mandiri, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1)
Peserta didik melakukan
Praktik secara mandiri
di kelas atau
di rumah
2)
Guru menunda memberikan
respons terhadap peserta
didik apabila mereka belum
menyelesaikan seluruh rangkaian
materi pelajaran.
3)
Praktik mandiri dilakukan
beberapa kali, dalam
jangka waktu yang lama.
Pada bagian
ini penulis akan
memaparkan beberapa hal
yang merupakan stressing dari model Direct Instruction atau Instruksi Langsung atau Pembelajaran Langsung ini, yaitu:
1) Dengan
model ini, peserta
didik menghabiskan 50-70%
waktu untuk mengeksplorasi kemampuannya
seorang diri, oleh
karena itu guru harus
dapat mengarahkan dan
membimbing secara produktif, sehingga
mereka menjadi aktif.
Cara yang dapat ditempuh oleh
guru dalam mengarahkan mereka
adalah dengan persiapan yang
matang dan penyajian yang optimal.
2) Inti dari model Direct Instruction atau Instruksi Langsung atau Pembelajaran Langsung adalah aktivitas Praktik
peserta didik. Tingkat Praktik yang
dimaksud adalah ;
a) Memperkenalkan skill baru, dengan cara :
·
Membuat pengelompokan
·
Peserta didik melaksanakan Praktik
·
Peserta didik melaksanakan Praktik mandiri
·
Peserta didik menguasai dengan kesalahan yang
minimal.
b) Penggunaan
waktu yang optimal, karena panjang
pendeknya sesi berdasarkan
pada satu asumsi;
semakin sering seseorang untuk
memPraktikan sebuah skill,
semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk melupakannya.
Sebaliknya semakin jarang seseorang
untuk memPraktikan sebuah
skill, semakin sedikit waktu
yang dibutuhkan untuk melupakannya.
c) Kebutuhan akan pemantauan skill peserta
didik. Peserta didik sangat membutuhkan
respons balik dari guru yang sifatnya korektif untuk mencegah prosedur yang
tidak benar
·
Mendorong
peserta didik untuk
mencapai tingkat prestasi akademik antara 85-90%.
·
Mereview pelajaran secara berkala
·
Peserta didik tidak dibiarkan untuk tidak
mengulang-ulang skillnya, langkah ini
merupakan antisipasi supaya
mereka tidak melupakannya.
Sumber : Permendikbud
Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Lampiran III
No comments
Post a Comment